Manusia
dan Harapan
A. HARAPAN
·
Pengertian harapan
Setiap manusia
mempunyai harapan yang berbeda-beda. Manusia tanpa adanya harapan berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan,
biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung
pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan itu sendiri. Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan
supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat
terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita.
·
Persamaan harapan dan cita cita
Harapan hampir mirip dengan
cita-cita, hanya saja biasanya cita-cita itu adalah sesuatu yang diinginkan
setinggi-tingginya, sedangkan harapan itu tidak terlalu muluk. Meskipun
demikian, harapan dan cita-cita memiliki kesamaan, yaitu:
1) Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
2) Pada
umumnya baik cita-cita maupun harapan adalah menginginkan hal yang lebih baik
atau lebih meningkat.
·
Contoh harapan
Ada seorang wiraswasta yang rajin.
sejak mulai menggarap usahanya ia mempunyai harapan usahanya menjadi besar dan
maju, ia yakin usahanya ia menjadi kenyataan, karena itu ia berusaha
bersungguh-sungguh dengan usahanya.
B. DOA
·
Pengertian doa
Menurut bahasa do’a berasal dari
kata “da’a” artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah syara’ do’a berarti
“Memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu
yang memudharatkan.
DOA adalah sebuah tempat untuk
meminta, bersyukur, berkomunikasi kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam berdoa kita
memiliki hak istimewa untuk berbicara, memohon, kepada yang Mahakuasa.
Hendaknya doa di pelajari dengan baik dan di terapkan dalam sisi kehidupan.
Dengan melalui doa berkatNya bisa mengalir pada kita, dan kita dapat
memenangkan segala problematika yang sedang kita hadapi.
·
Macam-macam doa
Syeikh Abdurrahman bin Sa’diy
berkata: “Setiap perintah di dalam al Qur’an dan larangan berdo’a kepada selain
Allah, meliputi do’a masalah (permintaan) dan do’a ibadah.
Adapun perbedaan antara
kedua macam do’a tersebut adalah:
1. Do’a
masalah (permintaan) adalah: Meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari
kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Dan ini dibagi menjadi
tiga:
a) Permintaan yang ditujukan kepada Allah
semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala. -red. vbaitullah)
b) Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah,
padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta
kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk
syirik dan dosa besar.
c) Permintaan yang ditujukan kepada selain
Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta prang
lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini
hukumnya boleh.
2. Do’a
Ibadah maksudnya Semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah
balk lahiriah maupun batiniah, karena pada hakikatnya semua bentuk ibadah
misalnya shalat, puasa, Haji dan sebagainya, tujuan utamanya adalah untuk
mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.
·
Contoh doa
Ya Allah cukupilah aku dengan rizki-Mu
yang halal (supaya aku terhindar) dari yang haram perkayalah aku dengan
karuniamu(supaya aku tidak meminta)kepada selain-Mu (HR:At-Tirmidzi).
C.
KEPERCAYAAN DAN KEBENARAN
·
Pengertian kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran.
Ada jenis
pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena hasil penyelidikan sendiri,
melainkan karena diterima orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan
atas orang lain itu disebabkan karena orang itu dipercaya. Dalam agama terdapat
kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberikan Tuhan, baik
langsung atau tidak langsung kepada manusia.
·
Teori-teori kebenaran
1.
Teori Koherensi atau Konsistensi yaitu
suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koherensi atau
konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.
Teori Korespondensi yaitu suatu teori
yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang
dikandung pernyataan itu berkorenponden(berhubungan)dengan obyek yang dituju
oleh pernyataan tersebut.
3.
Teori Pragmatis yaitu kebenaran sutu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
·
Usaha manusia meningkatkan kepercayaan
terhadap Tuhan
Berbagai
usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha
itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara
lain
1) Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5) Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
1) Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2) Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3) Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
4) Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5) Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan sebagainya
D. KESIMPULAN
Setiap
orang memiliki cita-cita maupun harapan, untuk dapat menggapai cita-cita
bukanlah hal yang mudah, kita harus berusaha yang keras disertai oleh doa agar
cita-cita atau harapan dapat terkabulkan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar