Beberapa hari yang lalu di sela-sela Ujian Tengah
Semester (UTS) saya dan teman teman saya berkunjung ke Taman Mini untuk
menyelesaikan tugas Mata Kuliah softskil yaitu Matematika dan Ilmu Alamiah yang
ditugaskan untuk berkunjung ke TMII dan menulis tentang apa saja yang ada di PP
IPTEK di blog, selain itu saya dan teman teman saya memanfaatkan moment ini
untuk berjalan-jalan menghilangnya penat sejenak.
Kita berangkat menuju TMII menggunakan mobil dan
supir pribadinya zahrah, kita janjian pada jam 8 pagi di hari Selasa 17 Mei
2016. Saya berangkat dari rumah cukup telat yaitu jam 7 kurang 15 dan harus
menjemput Rianti terlebih dahulu, saya kira saya dan Rianti paling telat karena
teman saya yang lainnya sudah jalan terlebih dahulu. Kita sepakat untuk berkumpul
di UG, sesampainya di UG saya mencari parkir motor di dekat Pos Satpam (saya
masih trauma menaruh motor di belakang karena pernah di coret-coret denga
tipe-x oleh orang iseng) saya melihat Alfiah yang sedang mencari tempat untuk
parkir, seketika hati saya tenang karena ada teman saya yang baru datang juga.
Lalu saya juga melihat Riskah yang baru datang, setelah saya dan Alfiah
mendapatkan parkir persis di depan pos satpam, saya Rianti, Riskah dan Alfiah
langsung menuju mobilnya Zahrah. Disana sudah ada Zahrah dan Tya saya pikir
diantara kita sudah lengkap jadi siap untuk berangkat dan tunggu…. Ternyata ada
satu teman kita lagi yang belum datang, siapa? Yap Tiara belum dateng. Kita
menunggu Tiara di luar mobil, lebih dari 15 menit kita menunggu Tiara belum
datang juga, akhirnya kita menunggu di dalam mobil. Cukup lama kita menunggu
akhirnya Tiara datang juga dan kita langsung berangkat.
Kita berangkat dari UG sekitar jam 9, sesuai
perkiraan jalanan begitu padat karena bersamaan dengan jam berangkat kantor.
Sesampainya di TMII, di pintu masuk kita membayar tiket untuk masuk yaitu Rp.
10.000 / orang dan Rp. 10.000 untuk mobil. Kita langsung menuju PP IPTEK, jarak
dari pintu masuk saya dengan PP IPTEK cukup jauh, selama perjalanan itu saya
melihat Museum Minyak dan Gas Bumi selain itu juga ada taman burung, masih
banyak yang saya lihat dan tidak bisa disebutkan satu persatu.
Kita turun dari mobil persis di depan PP IPTEK,
supirnya Zahrah pun langsung pulang. Kita masuk ke PP IPTEK dengan tiket masuk
Rp. 16.500. Di dalam PP IPTEK banyak sekali ilmu yang bisa kita dapatkan, semua yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan
ada disitu, alat – alat yang ada di PP IPTEK kita dapat mencobanya, hanya saja
karena PP IPTEK sering sekali dikunjungi oleh anak anak SD, SMP, SMA yang
sedang study tour, untuk mencoba alat tersebut kita harus bergantian. Selain
itu alat alat yang kita percobakan tersebut ada teori-teorinya yang di letakkan
di dekat alatnya. Ada alat yang menguji adrenalin kita, salah satunya adalah
sepeda di atas kabel hanya saja tidak semua dapat mencobanya karena yang boleh
menggunakan sepeda diatas kabel tersebut maximal beratnya adalah 50 kg, diantara
kita yang berani dan pas berat badannya adalah Riskah, setelah dibujuk-bujuk
untuk mencobanya sampai saya membelikan tiket untuknya (tiket seharga Rp. 2500)
Riskah mau mencobanya.
Setelah puas berkeliling sekitar PP IPTEK kita
keluar untuk makan siang, setelah keluar dari PP IPTEK ternyata gerimis, kita
berlari menuju pintu masuk yang pertama kali kita datangi untuk berteduh, tapi
sebelum hujan turun dengan deras kita menyempatkan foto-foto al hasil kita foto
dengan baju yang basah.
Cukup lama menunggu hujan tak kunjung reda, kita
berharap ada mobil wisata yang lewat di PP IPTEK, dengan rasa bosan kita
menunggu mobil wisata akhirnya ada mobil wisata yang lewat, kita pikir
penumpang mobil wisata tersebut akan turun di PP IPTEK dan akan masuk ke PP
IPTEKnya, ternyata kita salah, penumpang tersebut hanya ingin berfoto-foto di
depan pintu masuk PP IPTEK. Supir mobil wisata tersebut menjanjikan kita untuk
menjemput kita setelah mengantar penumpang yang tadi. Lama kita menunggu mobil
tersebut, kita pikir ia berbohong ternyata setelah kita menunggu 30 menit ia
datang menjemput kita. Untuk menggunakan mobil wisata dikenakan Rp. 10.000 /
orang.
Kita berkeliling sekitar taman mini di TMII terdapat
Rumah- rumah adat dari Sabang – Marauke, kita bebas untuk masuk Rumah rumah
adat tersebut. Selain rumah rumah adat, ada juga Museum – museum seperti Museum
Indonesia, Museum Prangko Indonesia, Museum Telekomunikasi, Museum Olahraga
Nasional dan lain lain. Apabila kita ingin menonton Theater, TMII mempunya
Theater IMAX keong Emas dan teater 4 dimensi. Theater keong emas dinamakan
keong emas karena bentuk gedungnya itu adalah keong dan berwarna emas. Untuk
transportasi di TMII kita bisa menggunakan mobil Wisata Nusantara namun apabila
ada yang ingin menyewa mobil, taman mini menyediakannya. Di taman mini terdapat
aeromovel yaitu kereta yang akan berkeliling TMII dan ada kereta gantung,
ketika naik kereta gantung dibawah kita aka nada sungai yang di dalamnya ada
peta Indonesia dari Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua,
pokoknya semua pulau yang ada di Indonesia ada disitu.
Tujuan selanjutnya kita adalah Teater 4 dimensi,
sampainya disana ternyata sedang istirahat jadi beberapa di antara kita
menyempatkan untuk sholat terlebih dahulu. Kita ingin menonton 2 film tapi pada
awalnya kita hanya membeli 1 tiket film. Kita masuk ke teater 4 dimensi pukul 1
siang, menonton di teater ini kita menggunakan kacamata 4 dimensi dengan durasi
15 menit. Selesai menonton film yang pertama, perut kita tidak bisa diajak
kerja sama, kita sepakat hanya menonton 1 film dan memutuskan untuk makan
siang.
Cuaca masih tidak mendukung, keadaan masih gerimis,
kita basah-basahan untuk mencari tempat yang enak buat makan, kita tidak
mencari tempat makan karena kita semua membawa bekal untuk mengirit. Sudah
keliling-keliling kita tidak menemukan tempat buat makan yang pas sampai
akhirnya kita melihat tempat makanan junkfood, akhirnya kita kesana karena
teman saya ada yang ingin membeli minum disitu, sekalian kita numpang makan. Di
tengah-tengah kita makan, akhirnya kita semua memesan makanan yang ada disitu,
karena perut terasa masih lapar, niatnya untuk mengirit dengan membawa bekal
malah banyak jajan di tempat makan junkfood tersebut.
Perut sudah terasa kenyang, lalu kita memutuskan
untuk pulang menggunakan grabcar, untuk ke pintu keluar kita menggunakan Mobil
Wisata. Kita menunggu disisi jalan, banyak mobil wisata yang lewat tetapi
sangat penuh sehingga kita tidak dapat menaikinya. Ketika ada mobil yang kosong
kita memberhentikan mobil tersebut tapi supirnya gak berhenti-henti untungnya
supir itu menoleh ke kita dan nanya “mau naik?” spontan kita jawab “iya” kita
pikir mobil tersebut akan berhenti tetapi tetap saja dia jalan, entah apa yang
dipikirkan supir tersebut. Sampai akhirnya kita mendapatkan mobil wisata yang
kosong dan kita turun di dekat pintu keluar. Kita pulang menggunakan grabcar
sekitar jam 3 sore, dengan maksud agar jalanan tidak macet tetapi ternyata
jalanan sepi, jam 4 kurang kita sudah sampai di UG dan kita pulang ke rumah
masing-masing.
Sekian cerita dari saya mohon maaf karena jalan
ceritanya tidak jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar